Thursday, March 29, 2012

AZ Alkmaar Lega Raih Poin Penuh


Kemampuan AZ Alkmaar mempertahankan tampuk klasemen Eredivisie Belanda merupakan pencapaian kekuatan mental tim, tukas pelatih Gertjan Verbeek.

AZ Alkmaar masih bertengger di puncak klasemen Eredivisie Belanda setelah mengalahkan RKC Waalwijk berkat gol tunggal Johann Gudmundsson di awal babak kedua.

Dengan demikian, AZ mempertahankan keunggulan satu poin dari Ajax Amsterdam yang sukses membekuk tim papan atas PSV Eindhoven 2-0. Konsistensi AZ hingga sisa musim menjadi pertanyaan karena kepadatan jadwal sepanjang sepuluh hari terahir setelah juga berlaga di ajang Piala Belanda dan Liga Europa.

"Jangan mengeluh," tangkis pelatih Gertjan Verbeek kepada Voetbal International.

"Beberapa pemain bahkan bermain lebih dari 60 pertandingan semusim dan mereka tetap bisa tampil bertenaga di lapangan."

"Kalau bermain terlalu sering, wajar saja kami kelelahan di 15 menit terakhir pertandingan. Memenangkan pertandingan ini merupakan pencapaian mental tim."

Eredivisie tinggal menyisakan tujuh pertandingan lagi.
 

Hasil AKhir AZ Alkmaar VS Valencia


Liga Europa
AZ Alkmaar
AZ Alkmaar
2 - 1
Valencia
Valencia
Selesai
Maret 30, 2012 2:05 AM WIB
AFAS Stadion — Alkmaar
Wasit:‬ M. Atkinson‎
Jumlah Penonton:‬ 16100‎
45+1′ Brett Holman
Mehmet Topal 51′
79′ Maarten Martens

Penguasaan Bola
Head-To-Head
Liga Europa ‎(LE)‎ 30 Mar 2012 AZ Alkmaar 2 - Valencia 1

 
Lima Pertandingan Terakhir
AZ Alkmaar
30 Mar 2012AZ Alkmaar 2 - Valencia 1LE
25 Mar 2012AZ Alkmaar 1 - RKC Waalwijk 0EB
23 Mar 2012AZ Alkmaar 2 - Heracles Almelo 4KNVB
18 Mar 2012AZ Alkmaar 0 - NAC Breda 0EB
16 Mar 2012Udinese 2 - AZ Alkmaar 1LE
Valencia
30 Mar 2012AZ Alkmaar 2 - Valencia 1LE
25 Mar 2012Getafe 3 - Valencia 1LL
22 Mar 2012Valencia 1 - Real Zaragoza 2LL
19 Mar 2012Athletic Bilbao 0 - Valencia 3LL
16 Mar 2012PSV Eindhoven 1 - Valencia 1LE

Edmilson: 80 Persen Sukses Barcelona Karena Ronaldinho

Edmilson menilai efek keberadaan Dinho selama lima tahun memperkuat Barca masih kentara hingga sekarang.

 

Nyaris empat tahun berlalu sejak Barcelona memutuskan melego Ronaldinho ke AC Milan. Dalam kurun tersebut, Azulgrana sukses mengumpulkan 13 trofi dari 16 ajang yang diikuti.

Uniknya, kegemilangan El Barca saat ini, yang disebut-sebut sebagai salah satu tim terbaik sepanjang masa, diklaim Edmilson 80 persennya karena peran pemain yang kini berbaju Flamengo itu.

 

Edmilson, mantan rekan setim Dinho di Camp Nou, menilai efek keberadaan peraih dua kali Pemain Terbaik itu dalam skuad The Catalans pada 2003-08, dengan raihan dua trofi La Liga, dua Supercopa de Espana, dan satu Liga Champions, masih kentara hingga sekarang.

"Dia merupakan pemain eksepsional di Barca. Tapi saya tak tahu apa yang terjadi padanya pada beberapa bulan terakhir di klub," kata Edmilson kepada Band.

"Dia datang ke klub di momen kritis, dia memenangkan segalanya dan mengubah sejarah Barca," sambung bek yang gantung sepatu di klub Brasil, Ceara, pada 2011 ini.

"Apa yang dicapai Barca sekarang 80 persen karena dia. Dia memutuskan pergi untuk bergabung dengan Milan, tapi sayangnya dia tak dapat mempertahankan level sama seperti yang ditunjukkannya di Barcelona."
Pascakepergian Ronaldinho, predikat bintang utama The Catalans kini digenggam Lionel Messi, dan Edmilson mengaku telah melihat potensi striker mungil Argentina itu saat baru merekah.

"Saya bermain bersamanya waktu dia baru menembus first team. Dalam latihan, kami melihat bahwa dia adalah pemain yang berbeda dibanding yang lain, karena kualitas, akselerasi, kecepatan, dan kontrol bolanya."

"Ketika itu, waktu Ronaldo tengah menjalani momen yang impresif, kami sudah tahu bahwa dia akan menjadi seorang pemain hebat."

"Ronaldinho kemudian pergi dan Messi mulai memiliki tingkat kepentingan yang sama bagi tim seperti yang sebelumnya dipunyai Ronnie. Sejak 2007, Messi telah mengikuti jalur yang selaras dalam hal performa, gol, dan titel, dan itu bukan hal yang normal," tandas pria 35 tahun ini.
 

Hamil 8 Bulan

Akibat korban bisa lelaki jadi begini d ,,,,,,





Praktik Lulur Di SMK

Enak banget ya anak anak smk ini bisa luluran praktek ......














Liga Champions UEFA

Sejarah

Kejuaraan ini pertama kali dicetuskan oleh salah satu majalah olah raga Perancis. Trofi berbentuk piala yang dijuluki "The Big Ears" (Telinga Besar),dan trofi pertama berbeda dengan yang sekarang diperebutkan (dibuat oleh Stadellman). Piala yang diperebutkan sekarang adalah edisi ke-6. Pada awalnya kejuaraan memperebutkan piala bernama Piala Juara Klub Eropa atau European Champion Clubs' Cup, yang biasanya disingkat menjadi Piala Eropa (European Cup, dan berbeda dari Piala Eropa seperti yang dikenal di Indonesia sekarang ini yang merujuk kepada European Championship). Kejuaraan ini dimulai pada musim 1955/56 dengan menggunakan sistem gugur dua leg, yaitu setiap tim bermain dua pertandingan, satu tandang dan satu di kandang, dan tim dengan skor rata-rata tertinggi maju ke babak berikutnya. Hanya tim-tim juara liga di masing-masing negara, ditambah dengan pemegang juara pada saat itu, yang berhak ikut ajang kompetisi ini.

Format baru

Format dan namanya kemudian diganti pada musim 1992/93. Mulai saat itu, kejuaraan mempunyai tiga babak kualifikasi, satu babak kompetisi grup (tim-tim bermain dalam bentuk "tandang-kandang" seperti kompetisi reguler), dan kemudian empat babak final dengan sistem gugur. Semua babak kualifikasi dan pertandingan dengan sistem gugur dilangsungkan dengan dua leg, kecuali pertandingan final yang merupakan pertandingan tunggal yang diselenggarakan di sebuah tempat yang telah ditentukan oleh UEFA.

Pemegang gelar juara terbanyak

Real Madrid telah menjuarai kompetisi ini sembilan kali dan menjadi yang terbanyak di seluruh Eropa. Tim-tim yang paling sukses berikutnya adalah AC Milan (7 kali juara), Liverpool FC (5 kali juara), FC Bayern München, AFC Ajax dan FC Barcelona (4 kali juara), Manchester United dan Internazionale Milan (3 kali juara).

Serba-serbi Champions League

Musik yang mengiringi awal setiap siaran televisi kejuaraan ini digubah oleh Tony Britten, berdasarkan lagu gubahan George Frideric Handel yang berjudul Zadok the Priest, dan dibawakan oleh Chorus of the Academy of St. Martin in the Fields dan Royal Philharmonic Orchestra.
Khusus bagi tim yang pernah juara Liga Champions minimal 5 kali tidak berturut-turut atau 3 kali berturut-turut, di lengan baju kiri akan terdapat logo Liga Champions dan tertulis jumlah piala yang dikoleksi. Seperi Ajax misalnya, karena juara pada tahun 1971, 1972 dan 1973 di lengan baju kiri terdapat logo Liga Champions disertai dengan jumlah piala yang didapat.
Tim yang mengenakan logo Champion di lengan yaitu: Real Madrid (juara 9 kali), AC Milan (juara 7 kali), Liverpool (juara 5 kali), Bayer Muenchen (juara 74, 75 dan 76) Ajax (juara 71, 72, dan 73) dan F.C Barcelona (juara 92,06,09,dan 2011)
Dalam 19 musim terakhir, hanya ada satu tim yang berhasil mempertahankan gelar juara Liga Champions (saat itu format dan namanya masih Piala Champions) selama dua musim berturut-turut, yaitu AC Milan yang kala itu masih berpredikat The Dream Team. Namun, setelah diubah formatnya menjadi Liga Champion, belum ada satu timpun yang berhasil mempertahankan gelar juaranya. Milan dan Juventus adalah tim dalam 15 musim terakhir yang berhasil meraih final secara 3 kali berturut-turut. Milan (1993, 1994 (Juara), dan 1995) dan Juventus(1996(Juara), 1997, dan 1998).
Pada akhir musim 2004/05 terjadi masalah. Liverpool yang juara Liga Champions pada musim itu berhak lolos langsung ke babak penyisihan musim depan, namun Liverpool di liga domestik ada di peringkat lima. Everton yang merupakan peringkat 4 mengajukan protes, sehingga Liverpool dan Everton tetap ikut Liga Champions musim depan (Everton lewat kualifikasi) dan Inggris pun punya lima tim ke Liga Champions (terbanyak dalam satu negara).

Kualifikasi

Kualifikasi untuk Liga Champions ditentukan oleh posisi tim-tim di liga domestik dan melalui sistem kuota; negara-negara yang mempunyai liga domestik yang lebih kuat diberikan lebih banyak tempat. Klub yang bermain di liga domestik yang lebih kuat juga mulai ikut pada babak yang lebih akhir. Misalnya, tiga liga terkuat, menurut peringkat UEFA, akan melihat juara dan runner-upnya langsung masuk ke babak fase grup, dan peringkat ketiga dan keempat masuk pada babak kualifikasi ketiga. Ada pengecualian pada peraturan ini; juara bertahan Liga Champions lolos secara otomatis ke babak grup tanpa tergantung posisi akhirnya di liga domestik. Dalam perputaran kompetisi liga Champion klub-klub bertarung sengit untuk menempati posisi teratas sehingga layak ikut serta kejuaraan ini.

Final

Musim Pemenang Skor Juara kedua Tempat pertandingan final
1955–56 Bendera Spanyol Real Madrid 4–3 Bendera Perancis Stade de Reims Stadion Parc des Princes, Paris
1956–57 Bendera Spanyol Real Madrid 2–0 Bendera Italia Fiorentina Stadion Santiago Bernabéu, Madrid
1957–58 Bendera Spanyol Real Madrid 3–2dagger Bendera Italia Milan Stadion Heysel, Brussel
1958–59 Bendera Spanyol Real Madrid 2–0 Bendera Perancis Stade de Reims Neckarstadion, Stuttgart
1959–60 Bendera Spanyol Real Madrid 7–3 Bendera Jerman Barat Eintracht Frankfurt Hampden Park, Glasgow
1960–61 Bendera Portugal Benfica 3–2 Bendera Spanyol Barcelona Stadion Wankdorf, Bern
1961–62 Bendera Portugal Benfica 5–3 Bendera Spanyol Real Madrid Stadion Olimpiade, Amsterdam
1962–63 Bendera Italia Milan 2–1 Bendera Portugal Benfica Stadion Wembley, London
1963–64 Bendera Italia Internazionale 3–1 Bendera Spanyol Real Madrid Stadion Prater, Wina
1964–65 Bendera Italia Internazionale 1–0 Bendera Portugal Benfica Stadion San Siro, Milan
1965–66 Bendera Spanyol Real Madrid 2–1 Bendera Yugoslavia Partizan Stadion Heysel, Brussel
1966–67 Bendera Skotlandia Celtic 2–1 Bendera Italia Internazionale Stadion Nasional, Lisboa
1967–68 Bendera Inggris Manchester United 4–1dagger Bendera Portugal Benfica Stadion Wembley, London
1968–69 Bendera Italia Milan 4–1 Bendera Belanda Ajax Stadion Santiago Bernabéu, Madrid
1969–70 Bendera Belanda Feyenoord 2–1dagger Bendera Skotlandia Celtic Stadion San Siro, Milan
1970–71 Bendera Belanda Ajax 2–0 Bendera Yunani Panathinaikos Stadion Wembley, London
1971–72 Bendera Belanda Ajax 2–0 Bendera Italia Internazionale De Kuip, Rotterdam
1972–73 Bendera Belanda Ajax 1–0 Bendera Italia Juventus Stadion Red Star, Beograd
1973–74 Bendera Jerman Barat Bayern München 1–1dagger Bendera Spanyol Atlético Madrid Stadion Heysel, Brussel
Ulangan Bendera Jerman Barat Bayern München 4–0 Bendera Spanyol Atlético Madrid Stadion Heysel, Brussel
1974–75 Bendera Jerman Barat Bayern München 2–0 Bendera Inggris Leeds United Stadion Parc des Princes, Paris
1975–76 Bendera Jerman Barat Bayern München 1–0 Bendera Perancis Saint-Étienne Hampden Park, Glasgow
1976–77 Bendera Inggris Liverpool 3–1 Bendera Jerman Barat Borussia Mönchengladbach Stadion Olimpiade, Roma
1977–78 Bendera Inggris Liverpool 1–0 Bendera Belgia Club Brugge Stadion Wembley, London
1978–79 Bendera Inggris Nottingham Forest 1–0 Bendera Swedia Malmö FF Stadion Olimpiade, München
1979–80 Bendera Inggris Nottingham Forest 1–0 Bendera Jerman Barat Hamburg Stadion Santiago Bernabéu, Madrid
1980–81 Bendera Inggris Liverpool 1–0 Bendera Spanyol Real Madrid Stadion Parc des Princes, Paris
1981–82 Bendera Inggris Aston Villa 1–0 Bendera Jerman Barat Bayern München De Kuip, Rotterdam
1982–83 Bendera Jerman Barat Hamburg 1–0 Bendera Italia Juventus Stadion Olimpiade, Athena
1983–84 Bendera Inggris Liverpool[nb 1] 1–1* Bendera Italia Roma Stadion Olimpiade, Roma
1984–85 Bendera Italia Juventus 1–0 Bendera Inggris Liverpool Stadion Heysel, Brussel
1985–86 Bendera Rumania Steaua Bucureşti[nb 2] 0–0* Bendera Spanyol Barcelona Stadion Ramón Sánchez Pizjuán, Sevilla
1986–87 Bendera Portugal Porto 2–1 Bendera Jerman Barat Bayern München Stadion Prater, Wina
1987–88 Bendera Belanda PSV Eindhoven[nb 3] 0–0* Bendera Portugal Benfica Neckarstadion, Stuttgart
1988–89 Bendera Italia Milan 4–0 Bendera Rumania Steaua Bucureşti Camp Nou, Barcelona
1989–90 Bendera Italia Milan 1–0 Bendera Portugal Benfica Stadion Prater, Wina
1990–91 Bendera Yugoslavia Red Star Belgrade[nb 4] 0–0* Bendera Perancis Marseille Stadion San Nicola, Bari
1991–92 Bendera Spanyol Barcelona 1–0dagger Bendera Italia Sampdoria Stadion Wembley, London
1992–93 Bendera Perancis Marseille 1–0 Bendera Italia Milan Stadion Olimpiade, München
1993–94 Bendera Italia Milan 4–0 Bendera Spanyol Barcelona Stadion Olimpiade, Athena
1994–95 Bendera Belanda Ajax 1–0 Bendera Italia Milan Stadion Ernst Happel, Wina
1995–96 Bendera Italia Juventus[nb 5] 1–1* Bendera Belanda Ajax Stadion Olimpiade, Roma
1996–97 Bendera Jerman Borussia Dortmund 3–1 Bendera Italia Juventus Stadion Olimpiade, München
1997–98 Bendera Spanyol Real Madrid 1–0 Bendera Italia Juventus Amsterdam ArenA, Amsterdam
1998–99 Bendera Inggris Manchester United 2–1 Bendera Jerman Bayern München Camp Nou, Barcelona
1999–2000 Bendera Spanyol Real Madrid 3–0 Bendera Spanyol Valencia Stade de France, Saint-Denis
2000–01 Bendera Jerman Bayern München[nb 6] 1–1* Bendera Spanyol Valencia Stadion San Siro, Milan
2001–02 Bendera Spanyol Real Madrid 2–1 Bendera Jerman Bayer Leverkusen Hampden Park, Glasgow
2002–03 Bendera Italia Milan[nb 7] 0–0* Bendera Italia Juventus Old Trafford, Manchester
2003–04 Bendera Portugal Porto 3–0 Bendera Perancis Monaco Arena AufSchalke, Gelsenkirchen
2004–05 Bendera Inggris Liverpool[nb 8] 3–3* Bendera Italia Milan Stadion Olimpiade Atatürk, Istanbul
2005–06 Bendera Spanyol Barcelona 2–1 Bendera Inggris Arsenal Stade de France, Saint-Denis
2006–07 Bendera Italia Milan 2–1 Bendera Inggris Liverpool Stadion Olimpiade, Athena
2007–08 Bendera Inggris Manchester United[nb 9] 1–1* Bendera Inggris Chelsea Stadion Luzhniki, Moskwa
2008–09 Bendera Spanyol Barcelona 2–0 Bendera Inggris Manchester United Stadion Olimpiade, Roma
2009–10 Bendera Italia Internazionale 2–0 Bendera Jerman Bayern München Stadion Santiago Bernabéu, Madrid
2010–11 Bendera Spanyol Barcelona 3–1 Bendera Inggris Manchester United Stadion Wembley, London
2011–12

Allianz Arena, München
2012–13

Stadion Wembley, London
2013–14

Stadion da Luz, Lisboa
Catatan
  1. ^ Liverpool menang 4–2 pada adu penalti.[1]
  2. ^ Steaua Bucureşti menang 2–0 pada adu penalti.[2]
  3. ^ PSV Eindhoven menang 6–5 pada adu penalti.[3]
  4. ^ Red Star Belgrade menang 5–3 pada adu penalti.[4]
  5. ^ Juventus menang 4–2 pada adu penalti.[5]
  6. ^ Bayern München menang 5–4 pada adu penalti.[6]
  7. ^ Milan menang 3–2 pada adu penalti.[7]
  8. ^ Liverpool menang 3–2 pada adu penalti.[8]
  9. ^ Manchester United menang 6–5 pada adu penalti.[9]

Distribusi Juara Berdasarkan Negara

Penayangan di Indonesia

Liga Champions di Indonesia awalnya tayang di RCTI sejak musim 1992/93 hingga musim 2011/12. Namun mulai musim 2012/2013 hinga 2014/2015, Liga Champions di Indonesia akan ditayangkan oleh SCTV dan Indosiar.