Wednesday, March 14, 2012

Barcelona Kurang Dihargai Di Spanyol Karena Rivalitas Dengan Real Madrid


Xavi menilai apresiasi untuk sederet sukses yang direngkuh Barca lebih banyak datang dari luar Spanyol.


Xavi Hernandez merasa apresiasi untuk sederet sukses yang direngkuh Barcelona lebih banyak datang dari luar Spanyol, sedangkan di negeri sendiri Los Blaugrana seolah kurang dihargai.

Hal ini menurut gelandang elegan 32 tahun itu lantaran permusuhan sengit El Barca dengan Real Madrid, klub kesayangan mayoritas penduduk Tanah Matador.



"Kemenangan-kemenangan Barcelona lebih dihargai di luar ketimbang di dalam Spanyol, tapi itu karena perang Barca-Madrid yang kami miliki di sini," ucap Xavi dalam sesi jumpa pers.

Pada kesempatan serupa, dirigen lini tengah Barca dan La Furia Roja itu kembali mengutarakan harapan agar Pep Guardiola bersedia menambah masa baktinya sebagai pelatih di Camp Nou.

"Kami tak siap untuk kata 'tidak' dari Guardiola. Kami berharap dia terus bertahan."

"Guardiola adalah pemimpin di ruang ganti. Dia telah mendatangkan kedisplinan, mengubah kami menjadi pemenang. Saya pikir dia akan bertahan."

Javier Zanetti: Kami Rasakan Kesedihan Interisti


Zanetti menegaskan Inter telah melakukan yang terbaik.


Gol Diego Milito di menit ke-75 sempat membuka asa Inter Milan untuk setidaknya memaksakan pertandingan ke perpanjangan waktu. Sayang, Brandao memupus mimpi Inter dan penalti Giampaolo Pazzini hanya beberapa detik jelang peluit akhir menjadi sia-sia.

Dengan kemenangan 2-1 (agregat 2-2), Inter tetap gagal melaju ke perempat-final Liga Champions karena kalah gol tandang.


"Sayangnya, kemenangan malam ini tidak memberikan kami tiket lolos," ujar bek sekaligus kapten Javier Zanetti kepada Inter Channel.

"Ini kekecewaan yang sangat sangat besar, karena kami berjuang keras di pertandingan dan sangat ingin lolos. Kami menghadapi tim bagus Olympique Marseille dan menciptakan banyak peluang emas."

"Setelah unggul 1-0, kualifikasi makin terbuka dan kami melakukan segalanya untuk menciptakan gol kedua, tapi justru gol penyeimbang datang. Sejujurnya, saya pikir kami tidak layak tersingkir," imbuh pemain 38 tahun itu.

Di dua leg babak 16 Besar, La Beneamata kebobolan gol krusial di masa injury. "Kami harus membayar mahal, tapi sekarang kami harus kembali dan pertama kami ucapkan terima kasih kepada fans yang mendukung kami."

"Sekarang fans sedih, tapi saya bisa pastikan kami sesedih kalian, karena kami semua ingin melanjutkan petualangan di Liga Champions," pungkas pemain berkebangsaan Argentina itu.